Kebisingan Pada Rel Kereta
Perkembangan transportasi kereta di Indonesia belakangan ini cukup menggembirakan. Selain ada jalur kereta api yang lama dan KRL, juga sudah ada tambahan MRT Jakarta, LRT Palembang, LRT Jakarta dan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.
Pembangunan transportasi kereta tentu juga harus memperhatikan masalah kebisingan, baik kebisingan di dalam kabin (train set) yang akan mempengaruhi kenyamanan penumpang, juga dampak kebisingan ke lingkungan yang akan mempengaruhi kenyamanan penduduk di sekitar sarana transportasi.
Kebisingan kereta (rail noise) berkaitan dengan getaran dari komponen sarana dan prasarana seperti rel kereta (rail track), roda (wheel) dan gerbong kereta (tain set). Bising yang terjadi bisa berupa rolling noise maupun curve squeal noise.
Rollling noise terjadi akibat interaksi antara roda dan rel yang memicu getaran yang menghasilkan suara dengan intensitas yang cukup tinggi. INDOAKUSTIK berkesempatan melakukan studi kebisingan di MRT Jakarta . Rolling noise akan meningkat seiring dengan peningkatan kekasaran permukaan roda (wheel roughness) dan permukaan rel (rail roughness). Indoakustik melakukan pengukuran berdasarkan EN 15610 (2009) dan melakukan analisa berdasarkan baku mutu kekasaran rel yang diberikan pada ISO 3095/ 3381 (2005) dan juga melakukan simulasi kebisingan dengan framework CNOSSOS-EU.


Curve Squeal Noise terjadi akibat gesekan antar roda dan bagian sisi dari rel yang menghasilkan suara dengan intensitas tinggi. Biasanya ini disebabkan karena radius rel yang terlampau kecil dan dipengaruhi kecepatan kereta. INDOAKUSTIK berkesempatan menjadi bagian dari tim FTSL dan FTI Institut Teknologi Bandung dalam melakukan studi kebisingan kereta di LRT Palembang, dan menemukan bahwa kebisingan utama yang menyebabkan gangguan bising ke pemukiman sekitar LRT Palembang disebabkan karena adanya curve squeal noise pada lengkungan. Karena itu perlu dilakukan upaya-upaya mengurangi bising karena squeal noise ini.


Dalam membandingkan tingkat bising yang disebabkan oleh kereta dengan baku mutu bising lingkungan, selain dengan melakukan pengukuran INDOAKUSTIK juga simulasi penyebaran bising dari kereta ke lingkungan yang kemudian di overlap dengan peta peruntukan kawasan.

Untuk melihat jalur propagasi bising ke dalam kabin selain dengan melakukan pengukuran vibrasi dan analisa structure borne noise, INDOAKUSTIK dan FTI ITB juga melakukan pengamatan dengan menggunakan acoustic camera.

