Kebisingan Lingkungan Light Rapid Transport (LRT)
Pendahuluan
Pengukuran Kebisingan Lingkungan
Pengukuran kebisingan lingkungan dilakukan untuk mengetahui kondisi kebisingan pada lingkungan di sekitar jalur LRT pada dua kondisi:
- kondisi lingkungan tanpa LRT,
- dan kondisi lingkungan saat lewatnya LRT.
Pengukuran ini bertujuan untuk mendapat informasi yang berkaitan dengan karakteristik frekuensi dari sumber suara serta perubahan kondisi kebisingan saat adanya LRT. Pengukuran dilakukan pada 8 lokasi di sepanjang LRT Palembang yang berbentuk lengkungan, sebab kondisi bising LRT cukup dominan saat melewati jalur yang melengkung. Bising pada jalur yang melengkung ini umumnya disebut dengan curve squeal noise. Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan lingkungan, ditemukan:
- Terdapat tingkat bising yang signifikan pada frekuensi rendah, yang terindikasi disebabkan oleh resonansi struktur rel layang LRT.
- Pada frekuensi menengah, bising yang signifikan juga ditemukan dan disebabkan oleh rolling noise dari LRT.
- Pada beberapa band frekuensi ditemukan bising yang sangat signifikan yang diakibatkan oleh curve squeal noise.
Simulasi Kebisingan Lingkungan
Pada pekerjaan ini, tim Indoakustik juga melakukan simulasi kebisingan lingkungan untuk memprediksi kondisi kebisingan pada lingkungan di sekitar jalur LRT. Simulasi dilakukan pada lokasi-lokasi yang sama dengan pengukuran kebisingan yang sebelumnya telah dilakukan, dan menggunakan data hasil pengukuran sebagai acuan pemodelan dalam simulasi kebisingan.
Dampak kebisingan operasional LRT ke lingkungan dievaluasi dengan membandingkan tingkat bisingnya terhadap baku mutu tingkat kebisingan lingkungan. Baku mutu ini mengacu kepada baku tingkat kebisingan di dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Nilai baku tingkat kebisingan ini disesuaikan dengan peruntukan kawasan atau lingkungannya. Baku mutu tersebut merupakan Leq atau Tingkat Kebisingan Sinambung, yang didefinisikan sebagai nilai tertentu dari kebisingan yang berubah ubah yang setara dengan tingkat kebisingan yang tunak (steady) pada selang waktu yang sama.
Simulasi kebisingan lingkungan dilakukan dengan mengevaluasi tingkat bising ekivalen siang hari dengan mempertimbangkan durasi dan jumlah perjalanan LRT untuk setiap lengkung. Didapatkan bahwa penggunaan noise barrier setinggi 4 meter dapat mengurangi bising ekivalen siang hari mulai dari 0,1 dBA hingga 8 dBA. Hal ini tentu saja dapat membantu lokasi-lokasi lengkungan untuk dapat memenuhi baku mutu kebisingan.
Penutup
Bila anda atau perusahaan memiliki kebutuhan terkait pengukuran kebisingan lingkungan di sekitar jalur kereta, simulasi kebisingan kereta, dan juga konsultasi mengenai masalah kebisingan dan getaran pada kereta, silahkan menghubungi kontak Indoakustik. Kami dapat membantu anda untuk memecahkan persoalan dan juga berdiskusi lebih lanjut mengenai persoalan anda.